Pantai Panjang, Bengkulu - Indonesia |
Pernah
membayangkan pohon cemara berada di pinggir pantai yang berpasir putih? Pasti
pemandangan seperti ini jarang kita temui, begitu pula dengan saya. Pemandangan
ini baru saya lihat di kota ayah saya berasal, yaitu Bengkulu. Bukan pertama
kalinya saya menjejakkan kaki di kota kelahiran Ibu Fatmawati ini, tetapi sudah
hampir 17 tahun saya tidak pernah kembali ke provinsi yang terletak di Pulau
Sumatra ini. Walaupun kedatangan saya bukan untuk yang pertama, tetapi bagi
saya perjalanan ini adalah langkah pertama saya untuk kembali mengucap syukur
karena masih diingatkan untuk kembali dan mengenal lebih dalam tanah leluhur
keluarga saya dan tentunya ternyata saya memiliki kampung halaman yang ternyata
sangat indah alamnya.
Rumah
keluarga saya terletak tidak jauh dari pantai yang tersohor di provinsi yang
dulunya penghasil emas ini, cukup berjalan kaki selama 5 menit atau 10 menit
menggunakan mobil atau motor dari pusat kota Bengkulu, kamu akan sampai di
Pantai Panjang si cantik dari Bengkulu. Ombak yang berkejaran, berpasir bak hamparan
kristal serta pohon cemara yang berbaris rapih di sepanjang bibir pantai yang
memiliki panjang sekitar 7 KM. Pantai Panjang ini memang terbilang unik karena
biasanya pantai-pantai di Indonesia pohon kelapa-lah yang tumbuh di sepanjang
pantainya, tetapi berbeda dengan Pantai Panjang ini. Di pantai Panjang ini kamu
akan melihat ratusan deret pohon cemara memayungi pantai yang indah ini.
Pohon cemara yang tumbuh di Pantai Panjang, Bengkulu - Indonesia |
Melihat
pantai Panjang ini pun saya hanya bisa terdiam, seakan saya dibawa kembali ke masa
kecil yang sempat bermain-main di pantai ini dengan kakek dan nenek saya. Menikmati
keindahan sambil bernostalgia. Duduk bersandar dibangku kayu dan pejamkan mata
sejenak, rasakan angin yang membelai halus, sehalus tangan dari Almarhumah
nenek saya serta suara ombak yang bergemuruh, sungguh membuat hati menjadi jauh
lebih tenang yang rindu akan masa-masa kecil, masa dimana tidak ada beban.
Kedamaian seakan hadir kembali selama saya di pantai ini. Setelah membuka mata
kembali, pemandangan birunya laut dan putihnya pasir sangat memanjakan mata
sehingga membuat diri lupa akan adanya bangunan-bangunan pencakar langit di
Jakarta. Laut biru yang berbatas samudra hindia membuat pantai ini termasuk
pantai yang berbahaya untuk berenang terlalu jauh karena ombak yang tinggi ada
di pantai ini.
Pantai
Panjang ini seakan menegur saya karena selama ini saya lebih memilih berkunjung
ke kota-kota lainnya di Indonesia bahkan luar negeri dibandingkan pulang ke
tanah leluhur sendiri. Bercerita dan mengagumi kota dan keindahan alam kota
lain, tetapi saya lupa bagaimana bercerita keindahan negeri Rafflesia. Bengkulu
yang terlupakan. Bengkulu yang harus bangkit dari keterpurukan perekonomian. Ini
akan menjadi langkah pertama saya untuk lebih mengenalkan Bengkulu dimata dunia,
bahwa Bengkulu mempunyai historical
dunia mulai dari sejarah, budaya dan alamnya. Hal ini bukan untuk membanggakan
diri tetapi cara lain untuk berterima kasih kepada leluhur.
-Putri
Sari Soraya-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar