Sabtu, 27 Juni 2015

Belajar seperti Jepang

Jepang! Ini adalah destinasi impian saya sejak dibangku sekolah, kenapa? Alasan awalnya sih sepele, karena saya suka nonton kartunnya. Mulai dari Doraemon, Saint Seiya, Sailormoon, Detective Conan, Dragon Ball, Ninja hatori dan masih banyak lagi. Ketika kuliah saya sempat menjadi penyiar kampus dengan  program “Shibuya” suatu program yang membahas semua tentang Jepang mulai dari makanan, budaya, musik, festival dll, inilah yang makin membuat saya jatuh cinta akan Jepang. Modal awal nekat untuk beli tiket promo seharga 3,7Jt Rupiah dengan rute Jakarta-Tokyo, Osaka-Jakarta tiket promo pun sudah ditangan, 10 Oktober 2014 selama 7 hari menjadi kenyataan yang berawal dari mimpi.
Sesampainnya di bandara Haneda-Tokyo, saya masih enggak percaya, “beneran nih gue di Jepang?” Rasa syukur Alhamdulillah, Allah Maha Baik, saya diberikan kesempatan, berasa “umrohnya saya tuh yaa Jepang” :p

Saya dan Masjid Kobe (Umrohnya saya)

Itinerary saya seperti ini selama di Jepang, Tokyo-Kyoto-Kobe-Osaka. Yaaa agak mainstream sih, tapi 3 kota tersebut emang wajib dikunjungi untuk pejalan yang pertama kali. Referensi banyak saya dapatkan dari bukunya Mba Claudia Kaunang (2,5jt Keliling Jepang), enggak 2,5jt juga sih, tapi hematnya dapet banget. Kalau ditotalin perjalannya habis 12jt kurang lebih.

Cap dari Umeda Sky Building

Makan, hotel serta transportasi yang bikin kantong kita kempess pess pess, tapiii saya puas. Untuk makan, kalian yang mau kesana wajib cobain onigiri, udon, sushi dan ice cream greenteanya, rasanyaa beeeeuugggghhhh. Tiap pagi sarapan 2 onigiri tuna mayo (onigiri Family Mart paling the best bagi saya rasanya), saya enggak makan ramen disana karena rata-rata ramen disana sudah dipastikan enggak halal. Kalau udon masih ada yang halal, salah satunya kedai di daerah Asakusa-Tokyo nama restonya “Tempura Tendon Tenya’.
Saya tidak menceritakan bagaimana perjalanan saya, tapi kali ini saya ingin sharing apa yang saya rasakan disana. Saya merasa keciiillll banget disana, banyak pelajaran yang saya ambil selama saya disana. Saya sangat takjub dengan negara ini, bukan hanya karena animenya dan keindahannya, kalau indah sih masih Indah negara kita Indonesia, tapi saya takjub saya orang-orangnya.

Fushimi Inari
Yang paling bikin saya takjub sama Jepang yaitu orang-orangnya. Orang-orang disana mengagumkan, helpfully banget orang-orangnya. Walaupun orang-orang Jepang banyak yang enggak terlalu bahasa Inggris, dan kita ga bisa bahasa Jepang tapi kita bisa pake bahasa tubuh, itu udah paling universal deh di Jepang. Salut saya. Aplagi kalau kalian bertanya sama orang yang sudah agak tua, baiknya bukan main, malah kita dianter sampai tempat yang kita tanya itu. Bukan hanya helpfully, tapi mereka juga ramah-ramah banget.

Harajuku Station

Orang-orang yang rapih dan dispilin ketika di Jalan


Jepang produsen mobil terbesar, tapi selama saya disana, malah mobil dan motor itu sedikit, mereka rata-rata menggunakan sepeda dan kereta. Tata kotanya rapih dan bersih, semua terjadwal dan tepat waktu.  Gimana enggak makin salut, orang-orangnya mandiri banget, enggak manja. Kapan yaa Indonesia bisa kaya Jepang, dari tata kota, transportasi sampai sifat manusia-manusianya yang mengagumkan. Indonesia someday pasti bisa, saya pun masih belajar agar seperti mereka, gigihh dan displin.

Note: Kalau ada yang ingin bertanya seputar Jepang silakan yaa..