Senin, 25 Februari 2013

Bengkulu, si Penghasil Emas yang Terlupakan

Benteng Malborough, Bengkulu - Indonesia


Apakah ada yang tahu, emas yang berada di tugu Monas - Jakarta itu berasal dari daerah mana? Jawabannya adalah Bengkulu. Yaa, Provinsi Bengkulu bukan hanya terkenal dengan bunga fenomenal Rafflesianya saja, tetapi daerah ini juga  dulunya penghasil emas terbesar di Indonesia. Bengkulu juga pernah menjadi daerah perebutan kolonial antara Inggris dan Belanda karena Bengkulu menghasilkan emas yang begitu menggiurkan para kaum kapitalis. Bengkulu pun akhirnya berpindah tangan menjadi daerah kekuasaan Belanda setelah adanya perjanjian antara Inggris dan Belanda dengan menukar Bengkulu dengan Singapura. Daerah Napal Putih, itulah daerah penyumbang emas yang ada di tugu Monas sekaligus daerah utama penghasil emas di Bengkulu. Daerah tersebut terletak di bagian utara provinsi Bengkulu atau sekitar 4 jam dari kota Bengkulu.

Kini, Penghasilan utama provinsi Bengkulu hanyalah berasal dari perkebunan, dari perkebunan kelapa sawit, karet dan kopi. Mengapa demikian? Kemana emas yang sempat menjadi primadona penjajah? Kemana emas yang menjadi lambang Ibukota Jakarta? Emas yang berada di Bengkulu khususnya di daerah Napal Putih kini tidak menghasilkan lagi, telah habis dikeruk oleh para penjajah asing dan penjajah dari negeri sendiri, apalagi sampai saat ini belum ada lagi explorasi kembali dari pemerintah. Ironis, Bengkulu seolah-olah terlupakan oleh pemerintah karena tidak lagi menguntungkan, seperti pribahasa habis manis sepah dibuang.

Bengkulu seperti provinsi yang terlupakan dan kurang tersentuh dari pemerintah pusat. Masih banyak kecamatan yang tertinggal. Bahkan Napal Putih daerah yang dulunya menjadi tulang punggung, kini kondisinya memprihatinkan. Jembatan penghubung antar desa terputus karena adanya longsor, hanya ada bongkahan batang kayu panjangan yang melintang yang digunakan sebagai jembatan darurat. Padahal jembatan ini dibuat oleh Belanda sebagai akses utama pertambangan dan kota. Jembatan ini ambrol karena baut dan mur habis dicuri oleh tangan-tangan jahil warga sekitar yang terdesak ekonomi.

Daerah ini masih berpotensi tapi kurang dieksplor dan sentuhan dari pemerintah. Sewaktu saya mengunjungi daerah tersebut, ada warga sekitar namanya Pak Lilit yang bercerita bahwa  sebenarnya sudah ada pihak asing yang ingin eksplorasi titik-titik baru penambangan emas, pihak pemerintah setempat pun memperbolehkan asalkan pihak asing tersebut mau untuk memperbaiki dan membangun kembali jembatan yang ambrol, tetapi pihak asing tersebut tidak setuju dan akhirnya mundur. Mengapa bukan anak bangsa saja yang mengeksplor emas kembali? Pihak asing saja tertarik untuk mencari titik-titik baru, mengapa kita sebagai anak bangsa tidak tertarik?

Terima Kasih Bengkulu atas sumbangsih emasmu kepada negeri Indonesia tercinta ini, semoga daerahmu segera menjadi “Emas” kembali seperti dahulu kala.

-Putri Sari Soraya-

Selasa, 12 Februari 2013

Tram on the way

Tram on the way
Tram On The Way

Mengelilingi kota Hong Kong dengan biaya yang murah serta sensasi yang berbeda, cobalah menggunakan alat transporasi tertua di Hong Kong. Angin yang semilir menyapa, tempat duduk yang bergaya classic,  kecepatan yang cendrung lamban serta pemandangan gedung-gedung tinggi yang menjulang, membuat seolah-olah kita sedang berada di dimensi yang berbeda. Maka tak heran transportasi yang sudah beroperasi sejak tahun 1904 ini menjadi alat transportasi yang tak akan tersingkir oleh kecanggihan teknologi transportasi apapun.

Sabtu, 09 Februari 2013

Menikmati 3 Pantai Cantik di Bengkulu

Pantai Panjang , Bengkulu - Indonesia


Pantai berpasir putih, laut yang biru dan angin yang semilir tidak hanya dimiliki oleh Bali, banyak destinasi wisata di Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan dan memiliki karakter tersendiri bagi yang memandang. Jika berkunjung ke pulau Sumatra, cobalah singgah di tanah kelahiran Ibu Fatmawati Soekarno, yakni Bengkulu. Bengkulu bisa menjadi alternatif destinasi wisata kamu selanjutnya karena daerah ini memiliki pantai-pantai cantik yang langsung menghadap ke Samudra Hindia. Tidak hanya itu, Bengkulu juga mempunyai historical tersendiri bagi Indonesia dan Inggris dan nama bunga khas Indonesia yakni Rafflesia pun ditemukan di Bengkulu oleh Gubenur Bengkulu pada saat itu yaitu Mr. Thomas Raffles dan Mr. Jhon Arnold sehingga bunga raksasa ini pun dinamakan Rafflesia Arnoldii.

Pantai-pantai cantik yang menghadap Samudra Hindia inilah yang membuat Bengkulu, menjadi destinasi wisata wajib kamu selanjutnya. Bengkulu mempunyai 3 Pantai utama yang menjadi destinasi favorit didaerahnya, yaitu Pantai Panjang, Pantai Tapak Paderi dan Pantai Zakat. Ketiga pantai tersebut memiliki pasir putih bagai hamparan kristal-kristal nan cantik.

Pantai Panjang terletak di jantung kota Bengkulu, pantai ini memiliki panjang sekitar 7 KM. Jika kamu datang ke pantai ini kamu akan melihat pemandangan yang berbeda dari pantai-pantai lainnya. Biasanya pantai identik dengan pohon kelapa, di pantai Panjang ini kamu akan melihat ratusan deret pohon cemara yang tumbuh di pinggir pantai, sungguh Unik bukan?  Tetapi di Pantai ini kamu tidak dapat berenang jauh-jauh karena ombak di pantai ini relative besar , jadi untuk menikmati pemandangan indahnya pantai berpasir putih ini, kamu cukup duduk dan pejamkan mata sejenak dari bangku-bangku kayu yang unik disana diiringi oleh suara angin yang semilir berbisik dan ombak yang bergemuruh, sungguh membuat hati menjadi lebih tenang. Setelah itu kamu akan merasakan kesegaran apalagi ditambah dengan pemandangan laut yang biru dan pasir yang putih yang bisa mengembalikan kedamaian didalam hati kamu.

Pohon Cemara yang berbaris di Pantai Panjang, Bengkulu - Indonesia

Pantai berpasir putih lainnya yang unik lainnya adalah Pantai Tapak Paderi. Jaraknya hanya sekitar 10 Menit dari kota Bengkulu. Pantai Tapak Paderi  berada diantara pantai Panjang dan Pantai Jakat, ketiga pantai indah ini memang saling terhubung satu sama lainnya. Keindahan pantai ini dapat kamu nikmati juga dari ketinggian benteng Malborough jaraknya hanya sekitar 100 meter dari Malborough. Pantai  Tapak Paderi dulunya adalah pusat pelabuhan pada masa colonial jajahan Inggris. Sore sebelum matahari terbenam adalah waktu terbaik untuk datang ke pantai ini, rona keemasan matahari dari pantai ini sangat sempurna dipandang mata.

Pantai Tapak Paderi dari Benteng Malborough, Bengkulu - Indonesia


Pantai Jakat bisa dibilang sebagai Tanjung Benoa-nya Bengkulu karena Pantai inilah satu-satunya permainan olah raga air tersedia. Ada Banana Boat dan Jet Ski, selain itu di pantai ini juga kamu dapat melihat perahu-perahu nelayan yang berbaris rapih dipinggir pantai. Dari pantai Jakat pula akses utama menuju pulau kecil nan eksotis keindahan bawah lautnya yaitu Pulau TIkus. Sekitar 1 Jam waktu yag diperlukan untuk menyebrang dari Pantai Jakat ke Pulau Tikus. Hamparan pasir putih dan ombak yang relatif tenang menjadikan pantai ini sangat cocok untuk bermain pasir atau bermain bola di pinggir pantai yang dapat meningkatkan rasa kebersamaan.

Pantai Jakat, Bengkulu - Indonesia


Pantai memang menjadi destinasi yang paling diminati bagi wisatawan. Bukan hanya karena bisa melihat keindahan sunset tetapi pantai bisa menajdi lokasi rekreasi yang lengkap bagi siapa saja, dari anak-anak sampai orang tua, semua menyukai suasana pantai. Ketiga pantai berpasir putih diatas, yaitu pantai Panjang, Pantai Tapak Paderi dan Pantai Jakat bisa menjadi alternatif liburan kamu selanjutnya karena ketiga pantai tersebut mempunyai cerita dan keindahannya masing-masing.

-Putri Sari Soraya-