Kamis, 14 Maret 2013

Wisata Sejarah di Monumen Kapal Selam

Monumen Kapal Selam, Surabaya - Indonesia




Para kaum muda saat ini, sudah tidak diragukan lagi kepintaran mereka di sekolah dan kecanggihan gadget yang mereka pakai untuk membantu mereka dalam belajar dan bersosialisasi. Jalan-jalan ke mall sambil hang out ala kaum muda juga seakan menjadi kewajiban setiap akhir pekan mereka, parkiran mall yang terus menerus naik juga bukan masalah bagi mereka. Kaum muda Indonesia, khususnya yang tinggal di kota-kota besar seakan-akan lupa akan sejarah dan kekayaan bangsanya sendiri yang melimpah ruah. Padahal ada cara hang out yang jauh lebih asyik dibandingkan ke mall yang hanya melihat etalase toko-toko mewah, yaitu wisata sejarah di museum dan monumen. Provinsi apa yang tidak memiliki museum dan monumen di negeri kita ini? Hampir setiap Provinsi mempunyai sejarah dan ceritanya masing-masing. Berkunjung ke museum dan monumen juga menambah pengetahuan serta menambah nasionalisme yang kini mulai pudar.  Untuk kota besar seperti  Jakarta yang punya Monas dengan lambang api dilapisi emasnya, Surabaya juga mempunyai monumen yang tak kalah uniknya, yakni Monumen Kapal Selam. Monas dan Monkasel adalah dua dari puluhan museum yang berada di Indonesia.  Monumen Kapal Selam yang berada di jantung kota Surabaya juga merupakan Monumen terbesar di kawasan Asia, bangga kan?

Ruang Torpedo Haluan, Monkasel

Foto para awak kapal selam Pasopati 410 dalam pertempuran di laut Aru - Monkasel

Monumen Kapal Selam atau yang biasa disebut Monkasel ini merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia yang pernah dilibatkan dalam pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda. Monumen ini terletak di Jl. Pemuda Surabaya, cukup 5 menit dari stasiun Gubeng jika berjalan kaki.  Sesampainya di area monumen kamu akan melihat Kapal besar bewarna hijau dan hitam berdiri gagah dengan bendera merah putih yang berkibar di sampingnya. Selama didalam kapal, kamu akan merasakan sensasi yang jauh berbeda, rasa kagum dan bersyukur akan kamu rasakan. 

Televisi yang berada di ruang komunikasi - Monkasel


Didalam Kapal Selam ini terdiri dari 7 ruangan. Yang pertama adalah Ruang Torpedo, diruang ini kamu akan melihat 4 tabung besar. Kedua , kamu akan memasuki ruang Komandan, Ruang Makan, dan Ruang Kerja, di ruang ini kamu akan melihat ruangan kecil yang digunakan para pahlawan kita sehari-harinya, sangat terbatas namun harus dimaksimalkan penggunaanya. Ruang ketiga adalah ruang pusat komando dan komunikasi, diruang ini kamu akan melihat televisi yang sangat classic dan cerobong untuk melihat keadaan di atas, dan tentu saja jika kamu coba mengintip dari cerobong bukan laut yang akan kamu lihat tetapi lambang salah satu makan cepat saji yang berada di samping Monkasel. 




Tempat tidur awak kapal selam - Monkasel

Wastafel yang berada di dalam kamar mandi - Monkasel

Keempat adalah ruang awak kapal, kamar mandi serta dapur, matras tidur yang menggantung berbaris memenuhi sisi kanan dan kiri ruang kapal,serta kamar mandi yang hanya ada wastafel saja didalamnya. Ruangan kelima dan keenam yaitu ruang mesin dan kendali, diruang ini kita dapat bergaya bak nahkoda didasar lautan dan yang terakhir adalah ruang torpedo yang berisi dua tabung besar yang dulunya berisi amunisi.

Mesin kendali Setir kapal selam - Monkasel


Nah, untuk yang suka nonton, coba deh nonton film dokumenter tentang sejarah dan kapal selam yang diputar setiap 4 jam sekali. Sambil menunggu filmnya diputar kamu bisa duduk-duduk sambil makan dan minum dan menikmati keindahan kota Surabaya di jembatan Kali Mas yang letaknya bersampingan dengan Monumen ini.

Berwisata dengan cara yang sederhana ini bisa kamu coba juga dari  monumen atau museum dari kota kamu. Tinggal siapkan kamera dan pakaian yang nyaman dan sopan kamu merasakan seperti berada di dimensi yang berbeda. Bukan hanya itu, pengetahuan kamu akan sejarah Indonesia akan bertambah dan kecintaan kita terhadap tanah air semakin meningkat lewat rasa syukur. Jadi, untuk kamu yang tiap akhir pekannya ke mall, coba deh jalan-jalan dengan sensasi yang berbeda dan yang pasti murah karena masuk museum atau monumen itu sangat terjangkau tapi pelajaran yang didapat sungguh mahal dimata dunia. Mari ke Museum! J

-Putri Sari Soraya-